Apa kaitan pendekatan-pendekatan dalam pengukuran efektivitas suatu organisasi? dan Bagaimana pemilihan pendekatan yang tepat?

 Terdapat beberapa pendekatan yang digunakan dalam pengukuran efektivitas suatu organisasi. Setiap pendekatan memiliki fokus dan metode yang berbeda, sesuai dengan tujuan dan konteks organisasi tersebut.

Menurut Anda bagaimana kaitan pendekatan-pendekatan dalam pengukuran efektivitas suatu organisasi? Bagaimana pemilihan pendekatan yang tepat?

 

Jawaban:

 

Menurut saya, sebuah organisasi yang baik, tentu berawal dari sistem dan perencanaan yang baik, mulai dari inputnya dalam hal ini adalah orang-orang yang nanti menjalani sebuah organisasi hingga sistem yang di buat, dan juga output yang akan di capai. Yaitu meliputi hasil dari sebuah tujuan organisasi.

Nah, untuk mencapai tujuan itu, tentu kita perlu mengukur efektivitas suatu organisasi tersebut. Dalam buku EKMA4157/Modul 3 halaman 3.24 di jabarkan bahwa ada 3 pendekatan dalam mengukur efektivitas organisasi. Yaitu:

1.     Pendekatan Sumber

2.     Pendekatan Proses Internal, dan

3.     Pendekatan Sasaran

Nah, ketiga pendekatan ini tentulah memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Karena secara umum ketiga pendekatan ini mengukur efektivitas organisasi secara parsial. Dan juga merupakan pengukur efektivitas organisasi dari sudut yang berbeda.

Untuk menjelaskan bagaimana kaitan pendekatan-pendekatan dalam pengukuran efektivitas suatu organisasi dan bagaimana pemilihan pendekatan yang tepat, saya akan menjawabnya dengan sebuah perumpamaan yang ringan.

“Ada sebuah pabrik roti besar yang sukses memasarkan produknya ke berbagai daerah.”

Sebuah perusahaan roti ini bisa kita umpamakan sebagai sebuah organisasi yang jelas sukses. Karena bisa mengolah input dengan organisasi menjadi output yang berdampak untuk banyak orang.

Untuk meraih tujuan dalam sebuah perusahaan, tentulah kita tidak bisa hanya dengan memandang satu faktor pendorong kesuksesan saja. Misal dalam organisasi ini ada input dan juga output. Kita tidak bisa memilih di antar keduanya agar organisasi sukses. Tapi kita harus melihat semua aspek. Mulai dari inputnya, organisasinya, hingga output yang akan di hasilkan.

Untuk menyukseskan tiap bagian ini, ketiga pendekatan dalam efektivitas organisasi ini dibutuhkan. Berikut jabarannya.

1.     Dalam contoh pabrik roti di atas, untuk menyukseskan inputnya (dalam hal ini berbagai sumber bahan produksi, orang-orang yang akan bekerja, dll.) Pendekatan sumber yang akan kita pakai. Karena pendekatan sumber (system resources approach) ini mengukur efektivitas dari sisi input, yaitu mengukur keberhasilan sebuah organisasi dalam menghasilkan sumber yang dibutuhkan. Pendekatan sumber ini bisa di bilang menjadi landasan awal kesuksesan sebuah organisasi.

2.     Selanjutnya ada proses menghasilkan sebuah produk dalam contoh ini roti yang nanti akan di distribusikan ke berbagai daerah. Kegiatan dan proses mengubah input menjadi output ini bisa disebut dengan sebuah organisasi. Dan pendekatan yang cocok untuk di gunakan adalah pendekatan proses. Pendekatan proses (internal process approach) ini mengukur efektivitas melalui berbagai indikator internal. Seperti memastikan semua kegiatan produksi berjalan lancar dan juga pegawai yang bekerja tetap aman dan sejahtera.

3.     Untuk menyukseskan sebuah Output yang di tuju, dalam contoh ini roti yang harus terus berproduksi dan di sebar keseluruhan daerah. pendekatan sasaranlah yang dibutuhkan. Karena, pendekatan sasaran (goal approach) ini mengukur bagaimana sebuah organisasi dapat mencapai output (tujuan) yang di inginkan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

 

Setelah menjelaskan mengenai ketiga pendekatan di atas, menurut saya pemilihan pendekatan yang tepat adalah dengan memilih ketiga pendekatan tersebut (pendekatan gabungan). Saya memilih pendekatan gabungan karena menurut saya semua aspek dalam organisasi harus sama rata di jaga.

Agar efektivitas sebuah organisasi berjalan dengan baik. Semua aspek harus kita perhatikan. Jadi semua pendekatan saling berkaitan dan tidak bisa di pisahkan. Sehingga kita bisa mengukur efektivitas organisasi ini secara detail dan menyeluruh.