Neuroparenting Skill, Cara Bijak Mendidik Anak

Neuroparenting Skill, Cara Bijak Mendidik Anak
Neuroparenting Skill, Cara Bijak Mendidik Anak

Neuroparenting Skill, Cara Bijak Mendidik Anak - kita sebagai orangtua pasti tau, kalau mengurus dan mendidik anak itu memang ada seni nya. ya kan ? menurut dr. Aisah Dahlan yang merupakan dokter yang mempelajari ilmu otak ( neurosains ) menjelaskan bahwa ada yang namanya Neuroparenting Skill.

Apa itu Neuroparenting Skill ?

Neuroparenting Skill adalah keterampilan orangtua berdasarkan kerja saraf. jadi, di dalam tubuh manusia, apa yang di ucapkan dari mulutnya dan yang dia dengar dengan telinganya akan menyebar melalui saraf-saraf tersebut ke anggota tubuh lainnya. 

Maka, ada beberapa poin yang bisa kita ambil dari ilmu neuroparenitng skill, berikut sudah aku rangkum. dengan poin ini di harapkan kita bisa tau cara bijak dalam mendidik anak ya.  poinnya adalah sebagai berikut :

1. Sebagai orangtua, kita harus selalu berbicara hal-hal yang baik. apapun masanya dan sampai kapanpun, dalam mendidik anak kita memang harus selalu seperti itu.

2. Selalu berikan contoh baik lewat mulut maupun prilaku yang baik terhadap anak. karena mata dan telinga akan membawa pesan kepada diri si anak.

Contoh : Saat anak sedang bermain gadget dan datang waktu sholat, apa yang kira-kira baik di ucapkan untuk mengingatkan sang anak untuk lekas sholat ?

Ucapan dan prilaku yang baik adalah dengan berucap dan memberi contoh yang sesuai tentunya. ajaklah sang anak untuk sholat dengan berkata "Nak, Sholat yuk! udah adzan nih. lalu kita lekas berwudhu dan gelar sajadah.  seperti itulah seharusnya.

Jangan malah berkata ( karena sang ibu emosi ) ; "Main terus. main terus. sedangkan sang ibu/ayah pun masih asik pegang gadget. nanti, sang anak itu malah bingung apa yang sebenarnya orangtua mau ini ?

3. Sampaikan nasihat kepada anak sesuai dengan apa yang kita inginkan, bukan malah sebaliknya. contoh : ketika kita ingin sang anak rajin mengerjakan PR, janganlah menasihatinya seperti ini : "kakak kalau di suruh ngerjain PR nih males terus. jangan seperti itu cara penyampaiannya, tapi bisa dengan : "kakak, yang rajin yah kerjain PR nya. 

4. Saat hendak memberikan nasihat/masukan kepada anak, usahakan diam dulu dan tanya ke dalam hati kita, apa yang ingin kita inginkan/pun sampaikan kepada anak ? setelah tau barulah ucapkan sesuai dengan apa yang kita inginkan ( kata-kata yang positif bukan sebaliknya ).

5. Tidak memancing kalimat yang Negatif kepada Anak, seperti yang kita tahu. kondisi saat ini kita memang di haruskan hanya di rumah saja. kita memang merasa bosan, tapi baiknya memang tidak mengucapkan kalimat tersebut di depan anak. karena lambat laun sang anak pun akan merasa kalau di rumah itu bosan.

6. Psikosomatis, badan sakit karena pikiran yang merusaknya dengan perkataan dan ketakutan-ketakutan yang tidak jelas. padahal sebenarnya semua itu belum tentu akan terjadi. 

7. Berlemah lembutlah terhadap anak dan memohonlah ampunan untuk kepada Allah. lembah lembut yang ada dalam diri kita sejatinya memang karena karunia dari Allah. maka, mintalah kepada Allah agar kita bisa menjadi orangtua yang bijak dalam mendidik anak.

Itulah 7 poin dari Neuroparenting Skill yang bisa kita terapkan agar kita bijak dalam mendidik anak. semoga kita bisa terus kuat dalam mendidik anak-anak kita menjadi pribadi yang hebat dan berguna di masa depan.


chairina bawazir
chairina bawazir Lifestyle II Parenting II Travelling II Skincare Lover. For Collaboration or any enquiry please Contact at chairinabawazir@gmail.com

11 komentar untuk "Neuroparenting Skill, Cara Bijak Mendidik Anak"

Comment Author Avatar
Kesukaan aku banget nih dr. Aisyah Dahlan. Nomor 7 masih PR banget karena kadang-kadnag bisa mendadak ngegas. Huhuuu. harus banyak mohon ampun sama Allah.
Comment Author Avatar
Setelah anak kedua alhamdulillah perlahan mulai menerapkan teori ini, menyampaikan keinginan pada anak. Semoga makin kesini makin bijak dalam mendidik anak.
Comment Author Avatar
Wah kak Rin, baru tahu kalau apa yang kita ucapkan, didengar telinga itu bisa tersampaikan ke seluruh tubuh ya. Reminder nih nanti kalau udah berumah tangga, nerapin neuroparenting
Comment Author Avatar
Ternyata mengucapkan "jangan nakal" saja tidak boleh ya mba dan sebaiknha pilih kalimat dengan afirmasi positif. Memang mendidik anak diperlulan skill dan juga kesabaran
Comment Author Avatar
Allhamdulilah dapet wawasan nih, banyak kalimat afirmasi positif yang harus diterapkan ya. Neuroparenting penting banget dalam merawat tumbuh kembang anak.
Comment Author Avatar
Reminder banget. Apa yang kita ucapakan memang jadinya sounding atau doa ya buat anak. Mulai skg bismillah semoga bisa berkata yg baik2 aja, atau at least pas marah mending diem :')
Comment Author Avatar
betul banget mbak sering kali aku menyaksikan adegan kayak gitu, anak di suruh sholat tapi emak bapaknya masih asyk dg aktivitasnya kalo anaknya ga nurut di marahinhiks

padahal contoh dan keteladan lebih utama dibandingkan banyak ngasih teori ya buat anak
Comment Author Avatar
Aku baru denger mba istilah neuroparenting ini <3 aahh noted untuk artikel inii insightfull aku bacanyaa.
Comment Author Avatar
Kata baru nih neuroparenting. Baca tulisan ini jadi makin belajar jadi ortu yg baik utk anak2
Comment Author Avatar
Lagi hype emang si neuroparenting. Pernah belajar beberapa kali di webinar2.. dahsyat memang fungsi otak :)
Comment Author Avatar
Menjaga lisan pun perlu dijaga dalam pengasuhan sehari-hari. Ini yang selalu diingatkan sama kakek dan nenek. Pokoknya suka sama nasihat dr. Aisah, karena jadi pengingat banget buat kita para orang tua.

Kalau tulisan ini bermanfaat untuk kalian, jangan lupa komen dan share ya. terima kasih !